Sabtu, 13 September 2008

Pluralisme dan Gerakan Sosial

Perkembangan peradaban manusia telah mengubah pola prilaku manusia dalam memandang seagala sesuatu terhadap kejadian dan peristiwa yang dialami sekitarnya.batas batas teritorial hilang sejalan dengan persamaan prinsip prinsip sehingga banyak hal hal kecil dapat dirasakan oleh umat manusia diluar atmosfir kehidupannya.Sikap sikap yang lebih pada nilai nilai sentrisme dan etnisme berubah menjadi globilasi dimiliki secara universal.
Padangan bahwa dunia adalah milik semua umat manusia terkadang berbenturan dengan budaya dan sudat pandang suatu kelompok sehingga muncul pertentangan yang berakhir dengan perbudakan terhadap hak sebagai manusia, tentu saja banyak kalangan yang mempunyai pemikiran reformis dan kemajuan harus melakukan pergolakan dengan yang masih mempertahan nilai nilai tradisi yang diwarisi dari nenek moyang mereka.
Pluralisme pemikiran sering berbeda pendapat dengan gerakan agamis untuk mempertahan nilai suatu ideologi akan teapi hal ini kadang sebagai permurtadan terhadap keyakinan mereka miliki.pembaharu terkadang melihat sesuatu dinilai dari universal akan tetapi perbedaan antara ideologi ini sebagai suatu perubahan yang mengancam ekstensi suatu ideologi.
kita pluralisme berhadapan dengan suatu ideologi akan tetapi yang sangat menyakitkan kadang pluralisme ini sebagai temeng penghancuran suatu nilai nilai yang dianggap sebagai pokok pandangan suatu golongan.seharus pemikiran baru tersebt memberikan kontribusi mendukung keberadaan kelompok bukan suatu pembalikan fakta fakta ideologis yang akhirnya menghilangkan atau mengaburkan suatu keyakinan yang sebenarnya secara universal menjadi suatu yang eklusivesme.
Pluralisme dapat dijadikan gerakan sosial yang mendukung sesuatu pembangkitan atau nilai rohanisme sehingga perbedaan yang berbeda menjadi kebersamaan untuk kemajuan dan peningkatan peradaban manusia itu sesungguhnya.

Pluralisme dan Gerakan Sosial