Rabu, 19 April 2017

Renungan Kekalahan Pilkada DKI sebagai Intropeksi Partai PDIP di Masa akan Datang

Hirup pikuk pilkada DKI yang selama ini menjadi kondisi yang kurang simpatik berakhir dengan kekalahan Ahok untuk memenangkan gebernur Periode 2017 sampai 2019.Kekalahan itu buah dari happy ending dari strategi politik PDIP mencoba bermain politik tidak melihat pada kondisi sosial kulture bangsa Indonesia dan sikap Calon dari PDIP terlalu arogan dan statement menyinggung sebagain besar umat Islam DKI dan Bangsa Indonesia dengan pernyataan Surat Al Maidah Ayat 51.
Megawati sebagai tokoh sentral dalam partai PDIP seharusnya tidak mengambil keputusan gegabah dalam mencalonkan tokoh politik untuk kandidat pemimpin daerah tanpa melalui analisis secara makro dan sosial kulture sehingga pada akhirnya merugikan keberadaan pendukung partai  maupun simpatisan yang penatik yang tertarik menyumbangkan suaranya Krn percaya dari simbol simbol dan nasionalisme dari seorang Soekarno.
Mungkin tulisan tentang strategi politik ini pernah saya kemukakan namun kekalahan ini merupakan introspeksi bagi partai PDIP untuk melakukan kajian ulang terhadap konsep perjuangan sebagai sebuah partai yang memiliki masa yang besar tidak hanya percaya pada kekuatan ormas lain yang selama ini menjadi sekutu kuat pendukung PDIP.
Pandangan ke depan PDIP bukan partai wong cilik namun partai yang memperjuangkan  rakyat Indonesia yang benar memperjuangkan masyarakat berdasarkan sosial kultural yang mengakar pada Mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.
Dan imbas yang jelas dari kekalahan di DKI berimbas pada beberapa calon yang diusung oleh PDIP di daerah daerah.
Pembelajaran Pilkada DKI harus dipelajari seksama oleh tim Litbang partai menyusun strategi politik lebih jitu lagi analisa bukan emosional dan bukan dukungan finansial yang kuat
Semoga Ibu Mega dan PDIP lebih cerdas dengan analisa yang tajam menentukan calon benar benar menarik simpatik rakyat. Semoga PDIP lebih membenah diri dan tetap menjadi partai Nasional tanpa dipengaruhi orang orang yang akan menghancurkan partai ini.Saya yah kn ibu Mega lebih mampu Krn hanya ibu Mega tokoh politik yang masih tetap eksis dan bertahan dari tokoh politik lain.Semoga banyak lagi anak anak muda tokoh politik yang yang direkrut  terutama tokoh muda muslim bergabung Utuk memperkuat partai ini pada misi dan tujuan yang ingin dicapai oleh proklamator Soekarno.