Kamis, 25 Mei 2017

Mengukur Kekuatan Partai Islam dan

Kasus Ahok dan Demo umat Islam terhadap penistaan agama menyadarkan umat Islam mana yang berjuang atas nama Islam dan mana kekuasaan yang berlabel di mana simbol simbol Islam sebagai efeck market menggali simpati masyarakat.
Tahun 2016 sebagai tahun cerminan dari semua kekuatan partai politik antara kekuasaan dan pembelaan terhadap umat islam, sehingga tahun kemarin dengan aksi umat Islam tercermin bahwa umat Islam sudah terpecah oleh kekuatan dan mengingat kan era jaman Soekarno Masyumi sebagai kekuatan partai Islam dibubarkan dan dianggap sebagai partai Islam yang tidak sejalan alur politik Soekarno,sehingga era Soekarno pada demokrasi terpimpin cuman 3 kekuatan yaitu PNI,PKI dan NU sebagai kekuatan politik pada masa itu,NU sebagai kekuatan politik pada saat sangat dinamis dengan ide ide gagasan Soekarno dan tetap bertahan dengan model politik namun kalau mau dikritisi politik yang di desain Soekarno jauh dengan tujuan dari UUD 45 dan Pancasila menempatkan 3 kekuatan dalam pemerintahannya Nasakom ( nasional,agama dan komunis) suatu Gagasan mixed ideologi yang tidak kan bisa disatukan.
Pada saat yang tidak ideal tersebut Soekarno akhirnya dilengserkan oleh kekuatan yang didesain itu dan pemberontakan partai komunis dengan kader kader militernya tersebut telah mengakhiri pemerintahan Soekarno.
Peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto pada awalnya kekuatan partai Islam tidak begitu berperan namun Soeharto menyadari bahwa keberadaan pemikiran Islam dalam pemerintahannya penting walau pun agak terlambat dengan terbentuknya ICMI sebagai kelompok pemikir Islam yang digadang oleh Habibi memberikan pencerahan walaupun akhirnya harus mengundurkan diri oleh gerakan mahasiswa dari efek kegagalan ekonomi dikarenakan kesalahan menempat konglomerat sebagai penggerak ekonomi yang tidak lebih meruntuhkan ekonomi
Disini umat Islam maju ke depan dengan tokoh sentral Amin Rais melakukan gerakan reformasi yang melahirkan partai partai Islam pada era reformasi.
Pada masa reformasi banyak partai Islam muncul PKB sebagai partai orang NU,PAN yang didominasi oleh muhamadiyah,PKS,PBB sebagai cermin Masyumi Baru ,PPP partai Orde Baru,dan banyak partai Islam lainnya terbentuk,
Muncul pertanyaan mengapa semus partai tidak melebur dalam satu partai Islam yang bermisi membangun model pemerintahan demokrasi dengan bercirikan Islam seperti partai UMNO dimana kekuatan umat Islam dalam menyusun kebijakan,nah disini perlu persamaan visi dan misi dari tokoh Islam.total penduduk yang besar memungkinkan partai Islam berperan lebih apabila menyatu bersama berhadapan partai partai lain.Titik kelemahannya byk dari tokoh Islam enggan duduk bersama membangun kekuatan umat Islam membangun negeri ini.
Tahun 2019 akan bergeser kekuatan politik paling ga beberapa partai Islam dan partai nasionalisme yang kontra gerakan Islam akan mengalami penurunan jumlah suara pemilihan akan datang.
Namun sebenarnya satu Partai Islam yang masih ideal sebagai kekuatan partai Islam yaitu Partai Bulan Bintang,sebenarnya partai ini bisa menjadi kekuatan tahun 2019 namun PBB mau menjadi besar maka dari tahun 2017 telah dibangun strategi dan tokoh yang memiliki kekuatan opini baru dan Yusril harus mereformasi dengan ide ide baru dan kekuatan litbang yang kuat memungkinkan partai ini bisa bersuara di perlemen setelah melihat penomena dari kasus penistaan agama dengan beberapa partai akan redup pada pemilihan tahun 2019.