Jumat, 11 Agustus 2017

Menjaga keberagaman bukan berarti mencampur adukkan

Sekarang ini banyak ya latah dan sok pancasilais dan cinta kepada tanah air,namun dibalik itu ada misi dan tujuan yang terselubung yang pada akhirnya dijadikan alat prooaganda dan misi golongan tertentu.
Keberagaman bukan dilambang oleh simbol dan isu yang diangkat konsumsi publik yang dikemas dan politasi dengan menfaatkan media sebagai alat propaganda sebenarnya membangun ruang perpecahan.
Pemikiran pemikiran dari kelas menengah yang mendapatkan pengaruh budaya baratlah kecenderungan dapat membuat keberagaman itu menjadi hancur.Pemikiran barat yang diadaptasi dengan memasukkan tentang hak asasi manusia yang diangkat barat itu hampir semua ingin menghancurkan budaya dan prilaku timur yang sopan santun.Akan tetapi semua dianggap bertentangan Hak asasi manusia ala barat dianggap tidak benar.
Banyak hal hal yang sudah merobek robek keberagaman kita salah satu nya kita selalu berasumsi bahwa hal yang diucapkan yang menyinggung hal yang sensitif terhadap sesuatu yang diyakini orang itu sebagai hal biasa namun jelas dalam pembukaan Undang Undang 1945  mengatur tentang hal asasi manusia dan keberagaman akan tetapi tetap dilakukan pembelaan oleh sekelompok golongan tanpa memperhatikan kelompok dan golongan lain yang berkepentingan.
Ulasan ulasan dan cara berpikir para pemikir kita yang sekarang beranggapan bahwa pemikiran barat itu lebih baik keliru besar,kita sebenarnya punya pemikiran sebagai yang berlaku dalam kehidupan adat istiadat kita.
Kita sudah lelah sebagai pion dari kepentingan kapitalis dan barat maka kita tidak kembali pada keberagaman yang sudah kita bangun jauh dari barat yang sekarang baru mempropagandakan isu isu keberagaman dan kemanusia dengan maksud punya motif yang terselubung.
Keberagaman itu tumbuh dan mengakar pada budaya kita terutama pada budaya melayu yang lahir dari ajaran dan kepercayaan melayu dalam Islam.
Budaya melayu bernapaskan Islam dengan adab dan sopan santun dalam berkata dan bertindak dengan kiasan dan tamsil.
Dan kalau kita mau menciptakan keberagaman dan toleransi belajarlah dari adab bangsa melayu dan budayanya yang tidak lepas pada kepercayaan kepada ajaran sebagian dari bangsa melayu yang membentang dari aceh sampai keujung timur Indonesia.
Mari kita jaga keberagaman ini bukan berusaha membangun keberagaman itu melahirkan generasi yang membenarkan sesuatu yang berbeda dengan dia tapi ajarkanlah bahwa perbedaan itu adalah bagian dari keberagaman bukan mencampurkan adukkan perbedaan sebagai bentuk keberagaman namun ada hal yang terpisah dan ada sisi yang tidak harus disatukan dalam beragaman itu seperti berbodong bodong masuk masjid yang bukan beragama Islam begitu halnya yang beragama Islam masuk kedalam rumah ibadah yang bukan dianutnya.praktek praktek seperti ini bukan menunjukkan keberagaman ataupun dikatakan toleransi akan tetapi mengajak orang lain masik pada batas batas yang ga boleh dia lakukan.
Untuk memperkuat keberagaman itu harus ditanamkan pada generasi mudah bahwa mata uang ada dua sisi yang berbeda maka jadikanlah perbedaan iti adalah rahmatan billamin dalam kepercayaan umat Islam atau mungkin agama lain punya hal yang sama.detik..com