Selasa, 10 Januari 2012

KEMISKINAN DAN KEPIHAKAN PADA PENDIDIDIKAN GENERASI MENDATANG POTRET SEBUAH KEPUTUS ASAAN

Kemiskinan yang terjadi saat ini merupakan manifestasi dari kepincangan pembangunan yang telah kita lakukan pada masa yang lalu.kemiskinan tidak ada yang menginginkan akan tetapi angka stastistik menunjukkan semakin tinggi dan semua hanya berbicara tentang hal tersebut dalam forum forum seakan kemiskinan dijadikan argumentasi perdebatan perdebatan pakar ilmu sosial dan ekonomi dalam seminar seminar yang membahas masalah tersebut.

Keperhatian kita melihat begitu banyaknya putus sekolah dan anak anak yang tidak meneruskan sekolah membuat kita mengeluskan eluskan dada bahwa bangsa ini sudah jauh memikirkan tentang generasi mendatang. Kepedulian tentang pendidikan sebagai sesuatu komoditi oleh pejabat pejabat dengan pergantian kurikulum pendidikan yang pada akhirnya menjadi proyek yang akan menjadi sarana manipulasi dan korupsi sehingga banyak orang tua kebingungan setiap tahun harus mengganti buku paket baru apalagi hal itu dirasakan oleh masyarakat miskin maka secara tidak langsung pendidikan hanya milik orang orang punya uang dan kekuasaan.

Ibarat mata uang kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat timbul karena kurangnya pendidikan sehingga sumber dari masalah sosial yang dialami oleh masyarakat dipedesaan dan perkotaan dengan makin tingginya tingkat kriminal, perdagangan anak usia sekolah dan prostitusi terjadi dimana- mana membuat kita menganggap hal itu merupakan sudah menjadi warisan umat manusia namun bila semua komponen tanggap maka akan mudah diatasi

Kita sering menuntut pada masyarakat untuk mentaati peraturan peraturan yang telah dibuat seperti kebiasan membakar hutan dan pembabatan hutan lindung serta pengambilan kayu hutan untuk kebutuhan hidup akibat dari sulitnya mendapatkan pekerjaan disebabkan kalahnya persaingan kemampuan, sering kita menyalahkan masyarakat akan tetapi betapa banyak lahan dibabat dan pohon kayu dibuka lahan perkebunan dimiliki oleh konglomerat dan investor asing sedang masyarakat kita yang rendah pendidikan menjadi tenaga tenaga kasar dengan upah rendah yang hanya mencukupi kebutuhan minimum salah satu sumber kesenjangan sosial yang menimbulkan konflik sosial.Seharusnya kita mengikutkan masyarakat berperan menentukan hajat banyak untuk kepentingannya dan kesejahreaannya sehingga model pembangunan pemerataan secara adil akan kita wujudkan

Kembali kepada permasalahan diatas bahwa kemiskinan dan ketidak pihakan kita bagi kemajuan generasi mendatang akan berdampak tendensi pada kehancuran tatanan sosial masyarakat kita yang akan melahirkan generasi yang apatis dan memandan semua didunia dapat berjalan dengan baik apabila kita mempunyai kekayaan yang melimpah dan jabatan tanpa memperdulikan harkat dan martabat orang lain dan kepentingan bersama.sikap sikap yang muncul tersebut apabila terus dibiakan akan menimbulkan permasalahan permasalahan ke depan.seperti intergritas bangsa dan ikatan batin sesama manusia akan luntur apalagi kita masyarakat timur yang masih mempunyai nilai nilai keluhuran dibandingkan bangsa barat yang bebas tanpa ikatan moral yang kuat dibandingkan bangsa kita.

Kemiskinan dan keperpihakan kita pada pendidikan generasi muda bukan suatu wacana wacana belaka akan tetapi sejauhmana kita untuk harus bertindak dan merespon dengan cepat tentang hal tersebut agar kita tidak tertinggal jauh bangsa lainnya yang lebih maju dan berhasil dari kita.keperdulian dan rasa impati terhadap kemajuan bangsa menjadi harapan masyarakat miskin kita yang tidak menjadi ekplotasi lipstick dalam konprensi konprensi di gedung gedung mewah namun langsung disalurkan kepada mereka.melalui lembaga lembaga eksis terhadap anak bangsa.Dan jangan faktor kemiskinan melahirkan generasi yang putus asa terhadap arah kedepannya.( ismail )



.

Tidak ada komentar: